Kamis, 19 November 2015

Tulisan 17 - BPK Temukan Masalah Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah

Metrotvnews.com, Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah merampungkan hasil pemeriksaan ikhtisar semester II-2014. Dalam pemeriksaan tersebut BPK menemukan sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian pemerintah pusat.

Masalah tersebut adalah, persiapan pemerintah pusat belum sepenuhnya efektif mendukung penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada 2015.

Kendalanya adalah ketentuan turunan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang sistem akutansi Pemerintah Pusat dan Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan berbasis akrual tidak segera ditetapkan.



"Akibatnya muncul ketidakjelasan dalam menerapkan akutansi berbasis akrul pada satuan kerja pengelola Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara, ketidakseragaman penyajian keuangan di kementerian/lembaga, dan ketidakhandalan data untuk menyusun laporan keuangan," ujar Ketua BPK, Harry Azhar Azis dalam laporannya di Sidang Paripurna kepada DPR di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2015).

Sekadar diketahui, BPK RI selama semester II-2014 menemukan 3.293 masalah berdampak finansial senilai Rp14,74 triliun yang terdiri atas masalah yang mengakibatkan kerugian negara senilai Rp1,42 triliun.

"Potensi kerugian negara senilai Rp3,77 triliun dan kekurangan penerimaaan senilai Rp9,55 triliun," tambah Harry.

Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) semester II BPK mengungkapkan 7.950 temuan pemeriksaan yang didalamnya terdapat 7.789 masalah ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangan-undangan senilai Rp40,55 triliun dan 2.482 masalah kelemahan sistem pengendalian intern (SPI).



http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/04/07/382362/bpk-temukan-masalah-penerapan-sistem-akuntansi-pemerintah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar