Kamis, 19 November 2015

Tulisan 15 - Laju Inflasi Tembus 0,93 persen



Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring dengan momentum perayaan hari raya Lebaran yang jatuh bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi di sepanjang Juli 2015 menyentuh angka 0,93 persen atau lebih tinggi 0,39 persen ketimbang capaian inflasi Juni yang hanya mencapai 0,54 persen.

Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, adanya peningkatan laju inflasi di medio Juli dipicu oleh eskalasi harga-harga bahan makanan dan transportasi yang terjadi sebelum maupun sesudah perayaan Lebaran. “Transportasi cukup besar memberikan andil. Pada bulan Juli tahun ini ada sebelum lebaran ada arus mudik dan setelah lebaran ada arus balik," tutur Suryamin saat memberikan konferensi di kantornya, Senin (3/8).

Suryamin mengatakan dengan adanya capaian inflasi di angka 0,93 persen pada Juli kemarin, laju inflasi secara tahun berjalan (year on year) menyentuh angka 7,26 persen. Sementara secara kumulatif, inflasi selama tahun kalender berjalan atau year to date (YtD) dihitung mencapai 1,90 persen.

"Tapi kalau dilihat angkanya sama persis dengan inflasi bulan Juli tahun 2014," kata Suryamin.
Kenaikan Bahan Makan Tertinggi

Mengacu pada data BPS sampai dengan akhir Juli 2015, seluruh indeks kelompok pengeluaran diketahui mengalami kenaikan harga dengan kelompok bahan makanan sebagai kelompok yang mengalami penaikan harga paling tinggi yakni sebesar 2,02 persen. Sedangkan untuk kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menyusul dengan kenaikan laju inflasi sebesar 1,74 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang mengalami penaikan harga di angka 0,51 persen.

Sementara untuk kelompok kesehatan, penaikannya diketahui mencapai 0,36 persen, sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, hingga bahan bakar peningkatannya mencapai 0,13 persen dan sandang sebesar 0,39 persen.

Dengan begitu, laju inflasi komponen inti pada Juli 2015 diketahui telah mencapai 0,34 persen dengan tingkat inflasi komponen inti sepanjang Januari hingga Juli 2015 menyentuh angka 2,34 persen. Jika dibandingkan dengan Juli tahun lalu, tingkat inflasi komponen inti bulan Juli tercatat telah mencapai 4,86 persen.  "Artinya komponen ekonomi secara umum yang bisa mempengaruhi inflasi sudah cukup bagus seperti suku bunga," kata Suryamin.

Lebih lanjut, Suryamin menerangkan, dari 82 kota yang disurvei BPS mencatat terdapat 80 kota yang mengalami inflasi sementara 2 kota lainnya malah mengalami deflasi. "Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 3,18 persen dan terendah di Pemantang Siantar 0,06 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Merauke 0,65 persen," cetusnya.

Lebih lanjut, Suryamin mengungkapkan dari 26 kota yang diamati di Jawa, seluruhnya memiliki laju inflasi di bawah 1 persen. Sedangkan dari 23 kota yang diamati di Sumatera, 10 kota memiliki tingkat inflasi Juli di bawah 1 persen, dan sisanya di rentang 1 hingga 2 persen. "Artinya apa? Pengendalian harga di Jawa sudah cukup bagus," kata Suryamin. (dim/dim)


http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150803113000-78-69700/juli-2015-laju-inflasi-tembus-093-persen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar